Upload Your Files

22 Juli 2008

Jangan Remehkan Asupan Air


JANGAN menganggap remeh asupan air bagi tubuh karena berperan vital dalam menjaga metabolisme. Kekurangan air akan berdampak pada gangguan pada fungsi tubuh.
Kesibukan sehari-hari terkadang membuat orang lupa untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan sehat. Demikian pula rutinitas kerja yang tidak bisa ditunda-tunda, membuat banyak orang tidak mengutamakan kepentingan tubuh dengan minum air.
Kebutuhan air pada orang normal dalam kondisi istirahat sebanyak dua liter air atau delapan gelas per hari.

Hal ini dipicu oleh rata-rata pengeluaran urine orang dewasa sekitar 1,5 liter per hari. Air juga keluar melalui pernapasan, keringat, dan pergerakan usus. Adapun makanan hanya menyumbangkan 20 persen dari jumlah total yang diperlukan tubuh. Jadi bila mengonsumsi dua liter air atau minuman lainnya dalam sehari sekitar delapan gelas, maka cairan yang hilang akan tergantikan.
Rata-rata setiap orang memiliki 60 persen air dari berat tubuhnya. Semua sistem di dalam tubuh tergantung air. Sebagai contoh, air akan membilas racun di organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh, dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung, dan tenggorokan. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan kurang cairan atau dalam kondisi lebih parah terkena dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga organ tubuh tidak berfungsi secara normal.
Rasa haus yang sangat merupakan salah satu gejala tubuh membutuhkan air. Gejala lainnya yang lebih parah jika tubuh mengalami kekurangan asupan air yaitu darah akan mengental sehingga rasa capai berlebihan, lesu, dan sering mengantuk. Hal tersebut karena cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan lain di dalam tubuh.
Jika darah mengental, akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung. "Jangan anggap remeh asupan air yang masuk ke dalam tubuh. Sangat penting agar asupan air itu dipenuhi. Jika tidak, bisa menimbulkan gangguan pada fungsi tubuh yang makin lama semakin parah," kata Dokter dari RSCM Dr Wahyu Anggoro.
Faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi air pada tubuh, menurut Wahyu, tergantung pula pada keadaan kesehatan dan penyakit seseorang. Tanda penyakit seperti demam, muntah, dan diare dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Bila terjadi, maka harus segera minum air lebih banyak karena dapat menggantikan elektrolit yang keluar dari tubuh.
"Infeksi kandung kemih serta adanya batu di saluran kemih juga membutuhkan cairan lebih banyak. Kondisi lainnya seperti kelainan jantung dan beberapa tipe penyakit ginjal, hati atau penyakit adrenal juga dapat mengganggu ekskresi air di dalam tubuh," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, cara terbaik untuk mengetahui bahwa kita telah minum dalam jumlah yang cukup adalah bila jarang merasa haus dan memproduksi satu hingga dua liter urine yang tidak berwarna setiap harinya. Kondisi itu merupakan salah satu ciri tubuh telah terpenuhi kebutuhan airnya. "Faktor yang memengaruhi kebutuhan air pada seseorang tergantung pada banyak faktor. Mulai keaktifannya, tingkat kesehatannya, kondisi tubuhnya saat itu, dan lingkungan sekitar. Namun, dalam kondisi normal, kita butuh dua liter," ujarnya.
Senada dengan Wahyu, instruktur fitnes di Jakarta, Sumantri Kurnia, mengatakan, kebutuhan air pada tubuh setiap orang berbeda-beda. Namun, semakin berat olahraga atau gerak tubuh yang dilakukan, semakin banyak air dibutuhkan tubuh. "Kepada peserta senam, saya menganjurkan untuk selalu meminum air putih yang banyak. Tanpa air putih yang cukup, sia-sia saja fitness atau senam yang mereka lakukan," ucap Sumantri.
Menurut dia, orang yang memiliki aktivitas berat, maka kebutuhan airnya di atas normal. Misalnya pada saat olahraga terutama olahraga singkat, dibutuhkan tambahan 1-2 gelas air. Bila olahraga dalam durasi lebih lama, maka perlu jumlah tambahan. Berapa banyak cairan tambahan yang dibutuhkan tergantung pada banyaknya keringat selama olahraga. Biasanya 2-3 gelas dalam olahraga yang dilakukan selama satu jam sudah cukup, kecuali udara sangat panas.

Tidak ada komentar: